Waspada Ritual Pesugihan Berkedok Ziarah Wali
Melakukan ziarah wali apakah di termasuk ritual pesugihan ? - Sebagaimana yang sudah kita ketahui hampir di semua kalangan masyarakat tentang ritual pesugihan( ingin kaya secara instan ) ini. Kaya secara cepat memang menjadi daya tarik ter sendiri bagi mereka para golongan ekonomi lemah, umumnya mereka ini mengikuti dari saudaranya yang lebih dahulu sukses dengan ritual pesugihan berkedok ziarah wali, untuk mengelabuhi masyarakat atau tetangga dekat agar tidak mencolok mereka berdalih Ziarah wali.
Diantara persyaratan ritual pesugihan adalah adanya tumbal atau sesajen yang harus dipenuhi oleh sipelaku (Pemohon), begitu pula ada yang menujukan do’a pada selain Allah dengan dalih berziarah kemakam-makan para wali . padahal ritual do’a ini bertolak belakang dengan ayat ke lima syurat Fatihah:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Artinya : “hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.”
Setiap orang yang datang ke makam tokoh-tokoh mempunyai maksud dan tujuan bermacam-macam, mulai dari yang ingin sukses usahanya, cepat naik pangkat, hingga agar dimudahkan jodoh. Bisa jadi, mereka ingin menjadi kaya atau agar masalah yang sedang dihadapi segera menemukan jalan keluar. Biasanya mereka langsung nyekar lalu berdoa di makam. Bahkan tak jarang peziarah menggelar selamatan di pelataran makam, tak puas sampai di situ para (Pemohon kekayaan ) ini juga tak segan segan mengadakan acara selamatan (manaQib) dirumah setip empat puluh hari.
Acara selamatan (manaQib)
Mereka yang datang dan menggelar selamatan merupakan orang-orang yang telah terkabul permohonannya, termasuk nazar dimudahkan rezekinya yang banyak diartikan sebagai ritual pesugihan. Biasanya mereka kembali datang setiap empat puluh hari istilah jawanya (selapan) untuk menggelar ritual permintaan do’a agar kekayaan yang sudah ia dapatkan semakin bertambah.. .Waoooow...
Prosesi nyekar memanjatkan do’a diatas kuburan
Allah melarang keras menujukan do’a atau ibadah secara umum pada selain Allah dalam firman-Nya,
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
“Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS. Al Jin: 18).
Demikian ketikan dari jari jari manis kami yang akhirnya menghasilkan arikel berguna, Semoga bisa menjadi referensi dan bahan renungan serta bermanfaat bagi anda.
Diantara persyaratan ritual pesugihan adalah adanya tumbal atau sesajen yang harus dipenuhi oleh sipelaku (Pemohon), begitu pula ada yang menujukan do’a pada selain Allah dengan dalih berziarah kemakam-makan para wali . padahal ritual do’a ini bertolak belakang dengan ayat ke lima syurat Fatihah:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Artinya : “hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.”
Setiap orang yang datang ke makam tokoh-tokoh mempunyai maksud dan tujuan bermacam-macam, mulai dari yang ingin sukses usahanya, cepat naik pangkat, hingga agar dimudahkan jodoh. Bisa jadi, mereka ingin menjadi kaya atau agar masalah yang sedang dihadapi segera menemukan jalan keluar. Biasanya mereka langsung nyekar lalu berdoa di makam. Bahkan tak jarang peziarah menggelar selamatan di pelataran makam, tak puas sampai di situ para (Pemohon kekayaan ) ini juga tak segan segan mengadakan acara selamatan (manaQib) dirumah setip empat puluh hari.
Acara selamatan (manaQib)
Baca juga : |
Mereka yang datang dan menggelar selamatan merupakan orang-orang yang telah terkabul permohonannya, termasuk nazar dimudahkan rezekinya yang banyak diartikan sebagai ritual pesugihan. Biasanya mereka kembali datang setiap empat puluh hari istilah jawanya (selapan) untuk menggelar ritual permintaan do’a agar kekayaan yang sudah ia dapatkan semakin bertambah.. .Waoooow...
Prosesi nyekar memanjatkan do’a diatas kuburan
Allah melarang keras menujukan do’a atau ibadah secara umum pada selain Allah dalam firman-Nya,
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
“Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS. Al Jin: 18).
Demikian ketikan dari jari jari manis kami yang akhirnya menghasilkan arikel berguna, Semoga bisa menjadi referensi dan bahan renungan serta bermanfaat bagi anda.
Semoga kita semua terjauh dari yang seperti itu ya, Mas. Semoga tetap ada dalam lindungan Allah Swt..aamiin..
ReplyDelete:( ,ingin kulurusi tiang yang bengkok ini mas, cuma masih takut berbenturan dengan alasan. kebhinekaan dan ajaran nenek moyang yang tidak berdasar
ReplyDelete:( tak ada jalan lain selain jalan sesat ini? Semoga saya dan keluarga lainnya di jauhkan dengan hal-hal seperti cari pesugihan ini.
ReplyDeleteDuh, ngeri....
ReplyDeleteKarena Allah Maha Kaya, maka tiada jalan lain untuk meminta rezeki yang banyak selain hanya kepada ALLah SWT.
ReplyDeleteEmmm itulah bila manusia iman nyan belum kuat. Yang akhirnya salah jalan
ReplyDeletewaduh....ternyata banyak umat yang sudah keblinger dan pandai mencari keuntungan dari keblingeran umat tersebut dengan menggunakan kedok ziarah Wali sebagai ritual pesugihan ya....hadeuh
ReplyDeleteuntung kitamah udah kaya yah mangg,,, udah sugih,,, jadi ndak usah nyari - nyari pesugihan...
DeletePesugihan termasuk salah satu bentuk kemusyirakan yang amat dibenci Allah,,, dosa besar,,, yang mengerikan,, mending syukurin yang ada saja dari pada harus nyari pesugihanmah,, resikonya gede,,,
ReplyDeletenah ia mending bersyukur aja ya mas. nikmatnya akan bertambah
DeleteMintamah sama Alloh aja ya mas. jgn minta yang sedikit Allohmah Maha kaya.
ReplyDeleteGa akan habis
Ehalah... masih aja ya percaya sama mahluk-Nya. Langsung aja padahal mah sama yang Maha Punya.
ReplyDeletekalau saya sih, melihatnya dari sisi yang berbeda, ternyata masyarakat kita belum memahami arti dari ziarah wali
ReplyDeletewah rada lumayan lama nih ritual pesugihan di tengokin oleh adminnya ya
ReplyDeleteSemoga mereka yang melakukan pesugihan cepat bertaubat sebelum ajal menjemput
ReplyDeleteadminya kemana ini...?
ReplyDelete