Cara Tepat Mengobati Penyakit Abses Anorektal

Cara Pengobatan Penyakit Abses Anorektal bisa dilakukan dengan cara operasi atau dengan obat kemasan herbal alami yang sudah banyak beredar di toko toko Apotik khusus, atau bisa dengan memanfaatkan tumbuh tumbuhan herbal yang ada dialam sekitar, Anda harus berkonsultasi dengan dokter ahli penyakit ini terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian obat agar tidak terjadi kesalahan.


Metode pembedahan untuk mengobati Abses Anorektal.

Pembedahan abses perianal (Anorektal) . Abses perlu dibuang melalui pembedahan sebelum pecah dan menimbulkan komplikasi. Berbeda dengan pembedahan lainnya, pembedahan abses anus tidak memerlukan pengosongan saluran pencernaan. Sebelum pembedahan dilakukan, pasien akan diberikan anestesi lokal terlebih dahulu. Pembedahan abses dilakukan dengan cara membuat sayatan (insisi) pada daerah abses, diikuti dengan pengeluaran dan pengeringan nanah dari abses.

Baca juga : Daftar Nama Penyakit dari A sampai Z lengkap .

Insisi yang dibuat biasanya cukup dengan insisi kecil untuk mengurangi risiko terbentuknya fistula. Nanah yang dikeluarkan dari abses kemudian dianalisis untuk mengetahui jenis bakteri yang menyebabkan infeksi. Setelah pembedahan dilakukan, insisi ditutup dengan kain kasa antiseptik yang berisi iodin. Setelah 24 jam, pasien diharuskan untuk merendam bagian bokongnya di air yang mengandung obat-obatan 3 kali sehari, dan satu kali setiap setelah buang air besar.

Untuk pencegahan Infeksi. Pasien dapat diberikan antibiotik sebelum dan sesudah pembedahan abses. Antibiotik yang diberikan disesuaikan dengan bakteri penyebab abses yang sudah didiagnosis terlebih dahulu melalui kultur bakteri. Beberapa jenis antibiotik yang dapat diberikan, antara lain adalah Ampicillin (baik diberikan tersendiri ataupun dikombinasikan dengan sulbactam, imipenem dan cilastatin, cefazolin, dan clindamycin.

Mengenahi Obat penghilang rasa sakit. Seringkali sebelum dan sesudah pembedahan abses, pasien akan mengalami nyeri dan tidak nyaman di daerah abses. Oleh karena itu dapat diberikan obat anelgesik untuk meringankan rasa nyeri tersebut. Contoh obat penghilang nyeri yang sering diberikan adalah :

Antiemetik. Obat ini dapat membantu memberikan efek sinergistik jika diberikan bersama dengan meperidine. Selain itu, antiemetik dapat menghilangkan rasa ingin muntah yang timbul dari efek samping pengobatan yang muncul. Contoh antiemetik yang dapat diberikan adalah promethazine.

Pasca dilakukan pembedahan dan pengobatan, pasien diharuskan melakukan kontrol rutin kepada dokter yang bersangkutan selama 2-3 minggu. Konsultasi ini bertujuan untuk memantau penyembuhan luka pembedahan dan mengontrol kemungkinan munculnya fistula pada pasien. Kematian akibat abses maupun komplikasi pembedahan abses cukup jarang terjadi. Namun, perlu diingat bahwa fistula dapat saja terbentuk beberapa waktu setelah nanah abses dikeluarkan. Selain itu, dapat juga muncul komplikasi akibat pembedahan. Oleh karena itu, kontrol pasca pembedahan sangat penting untuk dilakukan.

Perhatian : *Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasehat medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan medis profesional.