Gejala Dini Penyakit Akalasia Penyebab dan Cara Pencegahanya

Segera ambil tindakan secara cepat jika di ketahui penyakit Akalasia. - Akalasia sendiri merupakan kondisi hilangnya kemampuan kerja kerongkongan (esofagus) untuk mendorong makanan atau minuman dari mulut ke lambung. Penyakit ini tergolong penyakit yang jarang terjadi dan dapat menyerang orang dari berbagai usia, baik pria maupun wanita.


Apa itu Akalasia

Akalasia (Achalasia) jika di uraikan terdiri dari Esophageal aperistaltis, Kardiospasme, Megaesofagus tiga istilah adalah gangguan pada kerongkongan (esophagus) sehingga menghambat atau bahkan mencegah proses penelanan makanan.

Pengertian secara singkat Akalasia

Pada Achalasia terjadi gangguan pada kerongkongan (esophagus), yaitu saluran yang membawa dan mendorong makanan dari mulut ke saluran pencernaan hingga ke dalam lambung. Kerongkongan (esophagus) memiliki sebuah cincin otot yang disebut sfingter esofagus terletak di bagian bawah mengelilingi esofagus tepat di atas pintu masuk ke lambung. Otot sfingter ini biasanya berkontraksi (mengencang) untuk menutup kerongkongan. Ketika sphincter menutup, isi lambung tidak bisa mengalir kembali ke kerongkongan. kembalinya isi lambung keatas (refluks) dapat mengiritasi kerongkongan, menyebabkan gejala seperti terbakar dan terasa panas sepanjang kerongkongan (dada tengah)


Penyebab

Akalasia mungkin disebabkan oleh kegagalan fungsi (malfungsi) dari saraf-saraf yang mengelilingi kerongkongan dan mempersarafi otot-ototnya.

Gejala

Gejalanya termasuk makanan di tenggorokan (regurgitasi) keluar lagi, nyeri dada, dan penurunan berat badan. Kondisi ketika penderita akalasia kesulitan, bahkan kesakitan, ketika menelan makanan atau minuman. Gejala utamanya adalah kesulitan dalam menelan makanan, baik makanan cair maupun padat. Penyempitan katup kerongkongan bawah menyebabkan kerongkongan di atasnya melebar. Gejala lainnya bisa berupa nyeri dada, pemuntahan kembali (regurgitasi) isi kerongkongan yang melebar dan batuk pada malam hari. Nyeri dada dapat terjadi pada saat menelan atau tanpa alasan tertentu.

Cara Pengobatan

Tujuan pengobatan adalah untuk mempermudah pembukaan katup kerongkongan bagian bawah. Dengan pemberian nitrat (contohnya nitroglycerin) yang ditempatkan di bawah lidah sebelum makan atau penghambat saluran kalsium (contohnya nifedipine), maka tindakan untuk melebarkan kerongkongan dapat ditangguhkan. Pada kurang dari 1% kasus, kerongkongan dapat pecah selama prosedur pelebaran, menyebabkan peradangan pada jaringan di sekitarnya (mediastinitis).

Perlu dilakukan tindakan pembedahan segera untuk menutup dinding kerongkongan yang pecah. Saat prosedur pelebaran kerongkongan dapat saja pecah, menyebabkan peradangan pada jaringan di sekitarnya (mediastinitis). Perlu dilakukan tindakan pembedahan segera untuk menutup dinding kerongkongan yang pecah. Pilihan pengobatan lainnya adalah dengan menyuntikkan racun botulinum pada katup kerongkongan bagian bawah. Pengobatan ini sama efektifnya dengan dilatasi (pelebaran) mekanik tetapi efek jangka panjangnya belum diketahui.

Baca juga : Daftar Nama Penyakit dari A sampai Z lengkap

Pencegahan Akalasia

Akalasia sulit untuk dicegah, namun penderita dapat mencegah timbulnya komplikasi, antara lain dengan :

  • Memperbanyak minum ketika sedang makan.
  • Mengunyah makanan dengan baik sebelum ditelan.
  • Menjalani pola makan dengan porsi kecil dan lebih sering.
  • Menghindari makan sebelum tidur, berikan waktu minimal 3 jam sebelum tidur.
  • Menghindari tidur dengan posisi datar. Gunakan bantal untuk menyanggah kepala, hal ini dilakukan untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
  • Berhenti merokok.

Perhatian : *Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasehat medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan medis profesional.