Gejala Penyebab dan Cara Mengobati Penyakit Sinusitis

Triknews - Apa Sebenarnya Penyakit Sinusitis Itu ? SINUSITIS adalah terjadinya peradangan yang di rongga sinus ( dalam hidung ). Sinusitis lebih banyak dialami oleh penderita "hay fever" atau pilek menahun karena alergi terhadap debu dan sari bunga. Sinusitis juga dapat disebabkan oleh bahan-bahan iritan yang terdapat dalam semprotan hidung serta bahan bahan kimia lainnya.


Penjelasan lain tentang SINUSITIS " - Sinusitis, dikenal juga sebagai rhinosinusitis, yang merupakan pembengkakan dari sinus. (terdapat 6 sinus, 3 di kiri dan 3 di kanan). Dapat disebabkan pula oleh infeksi, alergi, atau masalah-masalah auto imunitas. Jika disebabkan oleh virus, biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam 10 hari. Hal ini merupakan suatu hal yang umum terjadi di daerah berhawa dingin (musim penghujan).

Gejala Awal Penyakit Sinusitis

Ada beberapa penyebab sinusitis pada penderita sinus yang harus diketahui. Kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan sinus atau menjadi penyebab sinusitis adalah:
  • Flu biasa dapat menyebabkan infeksi sinus.
  • Rinitis alergi, yaitu pembengkakan selaput hidung karena proses alergi.
  • Pertumbuhan jaringan kecil di lapisan hidung yang disebut polip hidung.
  • Penyimpangan septum, yang merupakan pergeseran batas tengah rongga hidung.

Namun, Anda juga mungkin akan merasakan beberapa hal seperti di bawah ini yang juga dapat dijadikan sebagai tanda dan gejala dari penyakit sinusitis akut:
  • Telinga, rahang atas, dan gigi terasa nyeri
  • Kepala terasa sakit
  • Demam
  • Kelelahan
  • Mulut bau (halitosis)
  • Leher kaku

Baca juga : Daftar Nama Penyakit dari A sampai Z lengkap

Ketahui Penyakit Sinusitis akut


  • Sinusitis akut biasanya dimulai dengan gejala sinusitis yang mirip seperti flu, yaitu mata berair, hidung tersumbat dan nyeri di wajah. Gejala sinusitis ini mungkin muncul tiba-tiba dan berlangsung 2-3 minggu.
  • Inflamasi subakut sinus biasanya berlangsung 3-5 minggu.
  • Gejala sinusitis berupa inflamasi kronis dalam waktu 12 minggu atau lebih.
  • Sinusitis berulang terjadi beberapa kali dalam setahun. Gejala sinusitis yang terjadi beberapa kali dalam setahun ini kurang lebih sama. Perhatikan ciri-ciri sinusitis yang muncul untuk menentukan apakah penyakit sinusitis tersebut disebabkan karena flu biasa, rhinitis alergi, polip hodung, atau penyimpangan septum yang juga sering memicu gejala dari infeksi sinus.

Jika gejala yang Anda alami belum parah, Anda dapat merawat atau pengobatan sendiri dirumah. Namun, jika tanda dan gejala yang Anda alami tidak berangsur-angsur membaik, Anda harus memeriksakan diri ke dokter.

Faktor dan Penyebab Lain Terkjadinya Penyakit Sinusitis

Penyakit ini juga dapat timbul akibat Anda terinfeksi oleh virus, bakteri, ataupun jamur. Berikut penjelasannya:

1. Infeksi virus
Ketika Anda mengalami flu dan tidak kunjung membaik, virus dari penyakit tersebut dapat berkembang dan menyebabkan penyakit sinusitis.

2. Infeksi bakteri
Apabila saluran napas Anda terinfeksi oleh bakteri, Anda akan mengalami penyakit sinusitis dalam jangka waktu yang lebih lama.

3. Infeksi jamur
Jika Anda memiliki kelainan sinus atau sistem kekebalan tubuh Anda tidak berfungsi dengan baik, Anda rentang terinfeksi oleh virus. Selain itu, beberapa kondisi kesehatan turut meningkatkan risiko Anda untuk mengalami penyakit sinusitis. Kondisi ini termasuk:

4. Alergi dan demam
Peradangan yang timbul akibat alergi dapat menghalangi sinus Anda.

5. Polip hidung atau tumor
Pertumbuhan jaringan dalam hidung dapat menghalangi saluran napas dan memungkinkan Anda mengalami sinusitis.

Baca selengkapnya : Tentang penyakit polip hidung.

6. Struktur hidung yang tidak normal
Septum, tulang yang membatasi dua rongga hidung mungkin saja tumbuh dengan tidak normal, yaitu bengkok. Hal ini dapat membatasi atau bahkan memblokir saluran sinus.

Pengobatan Dini Penyakit Sinusitis

1. Pemeriksaan fisik
Biasanya, dokter menggunakan alat khusus untuk membuka rongga hidung Anda serta dibantu dengan pencahayaan lampu. Pada saat itu juga, dokter akan menerapkan obat yang dapat menyempitkan pembuluh darah di dalam hidung Anda. Selain itu, dokter juga akan melihat apakah bagian dalam hidung Anda mengalami peradangan dan mengeluarkan cairan.

2. Endoskopi hidung
Dokter akan memasukkan tabung tipis yang disebut endoskop ke dalam hidung Anda untuk melihat kondisi bagian dalam hidung Anda.

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan memberikan pilihan pengobatan. Biasanya, dokter akan menyuruh Anda untuk melakukan perawatan diri terlebih dahulu, misalnya dengan merubah gaya hidup sehari-hari yang mungkin mempengaruhi pernapasan Anda. Selain itu, biasanya dokter akan menganjurkan Anda untuk membeli semprotan hidung khusus dan digunakan kurang lebih dua kali dalam seminggu. Cairan yang ada di dalam semprotan tersebut mengandung obat tertentu yang dapat melancarkan pernapasan Anda.

Sebagian besar sinusitis sudah dapat didiagnosis hanya berdasarkan pada riwayat keluhan pasien serta pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter. Pemeriksaan Fisik : Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan adanya kemerahan dan pembengkakan pada rongga hidung, ingus yang mirip nanah, serta pembengkakan disekitar mata dan dahi. Rhinoskopi adalah sebuah cara untuk melihat langsung ke rongga hidung, diperlukan guna melihat lokasi sumbatan ostia. Terkadang diperlukan penyedotan cairan sinus dengan menggunakan jarum suntik untuk dilakukan pemeriksaan kuman. Pemeriksaan kuman berguna untuk menentukan jenis infeksi yang terjadi.

Siapa Saja Yang Bisa Mengalami Penyakit Sinusitis?

Tidak hanya pada anak-anak, penyakit sinusitis adalah penyakit yang bisa menyerang semua umur, termasuk orang dewasa. Jika penyebab sinusitis pada anak-anak adalah karena paparan asap atau udara kotor di lingkungan sekolah atau lingkungan tempat bermainnya, infeksi sinus pada orang dewasa biasanya memiliki sebab utama karena akibat infeksi dan kebiasaan merokok.

Perhatian : *Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasehat medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan medis profesional.