Aborsi Adalah Membunuh Janin, Jangan Lakukan Ini Bahayanya !
Triknews - Apa itu aborsi? Aborsi adalah salah satu tindakan medis yang bertujuan untuk mengakhiri kehamilan. Dengan melakukan aborsi, maka janin pun bisa segera dikeluarkan sebelum sanggup hidup di luar kandungan. Aborsi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan yang diminum atau melalui tindakan operasi(medis).
Aborsi merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan ini jelas-jelas dilarang oleh Agama, namun aborsi terpaksa boleh dilakukan, misalnya karna alasan keselamatan bagi si Ibu yang mengandungnya dengan penanganan dokter ahli bedah. Ada banyak pertimbangan yang mendasari tindakan aborsi. Namun, sering kali dokter menyarankan wanita untuk melakukannya andai kehamilannya dianggap membahayakan nyawa.
Terdapat dua jenis aborsi berdasarkan penyebabnya, yaitu aborsi yang disengaja (induced abortion) dan aborsi yang tidak disengaja (spontaneous abortion). Spontaneous abortion ini sama seperti keguguran, di mana kematian janin terjadi dengan sendirinya dan biasanya diakibatkan oleh masalah medis. Sedangkan, aborsi yang disengaja masih menjadi kontroversi baik dari segi medis maupun moral.
Dalam dunia medis, terdapat beberapa jenis aborsi yakni aborsi spontan (alamiah) dan aborsi buatan (sengaja). Aborsi spontan sendiri adalah aborsi yang disebabkan karena unsur ketidaksengajaan atau kecelakaan. Sebagai contoh, ada kasus janin meninggal di dalam kandungan saat usianya belum mencapai 20 minggu sehingga janin pun harus dikeluarkan dari kandungan.
Sementara itu, ada pula aborsi buatan atau yang dilakukan secara sengaja. Aborsi inilah yang kerap mendapatkan konotasi negatif oleh masyarakat. Aborsi buatan ini dilakukan secara sadar oleh ibu yang sedang mengandung. Jangan...jangan lakukan...berdosa !!!
Terdapat banyak teknik yang dilakukan untuk melakukan aborsi buatan ini:
melalui obat-obat aborsi, bedah atau aborsi provakatus.
Karena alasan inilah ada baiknya aborsi baru bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan medis yang tepat bersama dengan dokter profesional agar tidak membahayakan nyawa ibu.
Dari berbagai risiko di atas, bisa dilihat bahwa aborsi yang dilakukan secara ilegal maupun legal (dengan menggunakan obat atau operasi), keduanya sama-sama dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi ibu.
*
Perhatian : *Jangan melakukan aborsi karna ini tindakan yang berbahaya, jika dalam keadaan darurat untuk keselamatan jiwa, lakukan secara khusus dengan dokter ahli bedah profesional.
Aborsi merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan ini jelas-jelas dilarang oleh Agama, namun aborsi terpaksa boleh dilakukan, misalnya karna alasan keselamatan bagi si Ibu yang mengandungnya dengan penanganan dokter ahli bedah. Ada banyak pertimbangan yang mendasari tindakan aborsi. Namun, sering kali dokter menyarankan wanita untuk melakukannya andai kehamilannya dianggap membahayakan nyawa.
Terdapat dua jenis aborsi berdasarkan penyebabnya, yaitu aborsi yang disengaja (induced abortion) dan aborsi yang tidak disengaja (spontaneous abortion). Spontaneous abortion ini sama seperti keguguran, di mana kematian janin terjadi dengan sendirinya dan biasanya diakibatkan oleh masalah medis. Sedangkan, aborsi yang disengaja masih menjadi kontroversi baik dari segi medis maupun moral.
Aborsi dalam Dunia Medis
Biasanya, aborsi dilakukan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu sehingga janin pun bisa mati. Meskipun memiliki konotasi negatif dalam kehidupan sosial karena banyak orang yang melakukannya karena tidak menginginkan kehadiran janin, dalam realitanya aborsi juga kerap dilakukan karena kebutuhan menyelamatkan nyawa sang ibu.Dalam dunia medis, terdapat beberapa jenis aborsi yakni aborsi spontan (alamiah) dan aborsi buatan (sengaja). Aborsi spontan sendiri adalah aborsi yang disebabkan karena unsur ketidaksengajaan atau kecelakaan. Sebagai contoh, ada kasus janin meninggal di dalam kandungan saat usianya belum mencapai 20 minggu sehingga janin pun harus dikeluarkan dari kandungan.
Sementara itu, ada pula aborsi buatan atau yang dilakukan secara sengaja. Aborsi inilah yang kerap mendapatkan konotasi negatif oleh masyarakat. Aborsi buatan ini dilakukan secara sadar oleh ibu yang sedang mengandung. Jangan...jangan lakukan...berdosa !!!
Terdapat banyak teknik yang dilakukan untuk melakukan aborsi buatan ini:
melalui obat-obat aborsi, bedah atau aborsi provakatus.
Resiko dan Bahaya yang di timbulkan akibat Aborsi
Satu hal yang pasti, tindakan ini juga bisa memberikan efek samping atau resiko bahaya seperti munculnya rasa nyeri pada perut, mual-mual dan muntah-muntah, munculnya flek atau bercak darah, hingga adanya risiko besar kompilikasi layaknya pendarahan hebat, kerusakan pada leher rahim, perforasi uterus, munculnya infeksi, hingga adanya komplikasi serius yang bisa saja memicu kematian.Karena alasan inilah ada baiknya aborsi baru bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan medis yang tepat bersama dengan dokter profesional agar tidak membahayakan nyawa ibu.
Apa saja dampak yang mungkin muncul akibat aborsi?
Beberapa risiko utama dari aborsi adalah:- Infeksi rahim, bisa terjadi setiap 1 dari 10 aborsi yang dilakukan. Infeksi ini biasanya dapat diobati dengan antibiotik.
- Kehamilan yang tersisa di dalam rahim, biasanya terjadi karena aborsi bukan ditangani oleh tenaga medis yang bersertifikat, misalnya pada aborsi yang dilakukan secara ilegal oleh dukun atau orang yang mengaku sebagai tenaga medis, atau bisa juga karena aborsi dilakukan dengan menggunakan obat. Hal ini bisa terjadi setiap 1 dari 20 kejadian aborsi. Perawatan lebih lanjut perlu dilakukan untuk menangani hal ini.
- Kehamilan tetap berlanjut, bisa terjadi kurang dari 1 dari setiap 100 kasus aborsi.
- Pendarahan hebat, bisa terjadi setiap 1 dari 1.000 kejadian aborsi. Perdarahan parah mungkin memerlukan transfusi darah.
- Kerusakan mulut rahim (serviks), bisa terjadi setiap 1 dari 100 kejadian aborsi yang dilakukan dengan cara operasi.
- Kerusakan rahim, terjadi setiap 1 dari 250 sampai 1.000 aborsi yang dilakukan dengan cara operasi dan juga terjadi kurang dari 1 dari setiap 1.000 aborsi yang dilakukan dengan menggunakan obat pada usia kehamilan 12-24 minggu.
- Serta, berbagai dampak psikologis pada wanita yang melakukan aborsi.
Dari berbagai risiko di atas, bisa dilihat bahwa aborsi yang dilakukan secara ilegal maupun legal (dengan menggunakan obat atau operasi), keduanya sama-sama dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi ibu.
*
Perhatian : *Jangan melakukan aborsi karna ini tindakan yang berbahaya, jika dalam keadaan darurat untuk keselamatan jiwa, lakukan secara khusus dengan dokter ahli bedah profesional.
Astagfirullah, selain berbahaya itu juga kan termasuk dosa besar. untuk yang ingin melakukan aborsi sebaiknya pikir 2 kali deh, sebelum menyesal nantinya.
ReplyDeleteDuh ngilu rasanya baca ini.
ReplyDeleteZaman sekarang eh dari zaman dulu ding, juga banyak orang aborsi.
Kakak ipar saya juga pernah, dia 7 tahun menikah baru dapat anak.
Sekali punya anak, eh jadi subur banget, hamilll mulu.
Akhirnya pas hamil ketiga kalinya langsung digugurin hiks