Jangan Membuat konten Berkualitas Yang Salah Kaprah, Kok Bisa ? Ini Alasanya
Jangan membuat konter berkualitas tetapi buatlah konten yang di sukai pembaca. -Kekeliruan Seorang blogger yang membuat artikel dengan prinsip konten yang berkualitas ini semakin menjamur dan menjadi sampah di search engine, lebih parahnya lagi atribut konten berkualitas ini selalu ada di tiap tiap postingan blog khususnya blog niche. Kendati demikian, namun tetap saja masih ada sebagian blogger yang belum tahu konten berkualitas lebih spesifiknya itu seperti apa?.
Saya sendiri malah jadi bingung dengan 3 pertanyaan diatas, jika anda ikut ikutan bingung berarti kita senasib.
Cara membuat konten berkualitas sudah ada sejak jaman dahulu kala, postingan postingan yang menggembar nggemborkan pembuatan konten yang berkualitas kini kian memenuhi artikel artikle blog di jagat maya, pengguna internetpun malah justru dibikin bingung karna saking maraknya konten berkualitas, blogger A mengklaim artikelnya berkualitas, blogger B mengklaim artikelnya paling berkualitas, blogger C mengklaim artikelnya sangat sangat berkualitas,
Perlu di simak : Rajin update artikel atau blogwalking, menurut kamu mana yang lebih penting ?
Hemm...lalu apa yang didapatkan pembaca setelah membuka postingan ecek ecek yang bersampul konten berkualitas,? pembaca bukan mendapat informasi yang jelas tetapi malah merasa kecewa karna di bohongi konten konten yang asal jiplak dengan sampul judul "ini lhoo konten berkualitas..." Huuu... sungguh ter...la... lu...
Pembuatan artikel dengan judul konten berkualitas sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda sebelum Indonesia merdeka, anehnya perilaku ini justru terjadi secara berkelanjutan turun temurun hingga pada era blogger kita sekarang ini, dan ini jelas akan diikuti pula para calon calon blogger baru di masa yang akan datang, hal ini makin di perparah dengan adanya sekelompok blogger yang begitu cepat mendeskripsikan bahwa konten berkualitas itu harus memakai carakter yang berderet deret panjang lebar, kalau tidak berderet deret, tidak panjang lebar katanya tidak SEO.!
kata siapa...?
OK sudah lah, berhentilah membuat artikel yang berdalih konten berkualitas tetapi tidak pantas, karna apa ?, karna kebanyakan pembaca jika menemui konten yang panjang lebar belak belok justru mereka memenggal isi dalam artikel dengan mengambil pokok inti dari konten tersebut. Apa lagi bagi anda yang sering melakukan ajang blogwalking penggal memenggal dalam membaca artikel itu sudah menjadi kebiasan, buru buru segera pindah ke blog lain. Benar apa tidak.?
Kesimpulan :
Konten berkualitas menurut versi admin triknews adalah konten yang singkat padat tetapi membuat pembaca cocok dan puas.
Selesai.
- Apakah konten yang berkualitas itu adalah artikel yang panjang lebar ?
- Apakah konten yang berkualitas itu adalah artikel yang memenuhi jumlah maksimum carakter ?
- Apakah konten yang berkualitas itu adalah artikel yang selalu di cari oleh pengguna ?
Saya sendiri malah jadi bingung dengan 3 pertanyaan diatas, jika anda ikut ikutan bingung berarti kita senasib.
Cara membuat konten berkualitas sudah ada sejak jaman dahulu kala, postingan postingan yang menggembar nggemborkan pembuatan konten yang berkualitas kini kian memenuhi artikel artikle blog di jagat maya, pengguna internetpun malah justru dibikin bingung karna saking maraknya konten berkualitas, blogger A mengklaim artikelnya berkualitas, blogger B mengklaim artikelnya paling berkualitas, blogger C mengklaim artikelnya sangat sangat berkualitas,
Perlu di simak : Rajin update artikel atau blogwalking, menurut kamu mana yang lebih penting ?
Hemm...lalu apa yang didapatkan pembaca setelah membuka postingan ecek ecek yang bersampul konten berkualitas,? pembaca bukan mendapat informasi yang jelas tetapi malah merasa kecewa karna di bohongi konten konten yang asal jiplak dengan sampul judul "ini lhoo konten berkualitas..." Huuu... sungguh ter...la... lu...
Pembuatan artikel dengan judul konten berkualitas sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda sebelum Indonesia merdeka, anehnya perilaku ini justru terjadi secara berkelanjutan turun temurun hingga pada era blogger kita sekarang ini, dan ini jelas akan diikuti pula para calon calon blogger baru di masa yang akan datang, hal ini makin di perparah dengan adanya sekelompok blogger yang begitu cepat mendeskripsikan bahwa konten berkualitas itu harus memakai carakter yang berderet deret panjang lebar, kalau tidak berderet deret, tidak panjang lebar katanya tidak SEO.!
kata siapa...?
OK sudah lah, berhentilah membuat artikel yang berdalih konten berkualitas tetapi tidak pantas, karna apa ?, karna kebanyakan pembaca jika menemui konten yang panjang lebar belak belok justru mereka memenggal isi dalam artikel dengan mengambil pokok inti dari konten tersebut. Apa lagi bagi anda yang sering melakukan ajang blogwalking penggal memenggal dalam membaca artikel itu sudah menjadi kebiasan, buru buru segera pindah ke blog lain. Benar apa tidak.?
Kesimpulan :
Konten berkualitas menurut versi admin triknews adalah konten yang singkat padat tetapi membuat pembaca cocok dan puas.
Selesai.
Saya hadir...
ReplyDeletesaya juga
Deletebang tinggal dimana di makassar siapa tahu suatu saat ke makassar jalan-jalan
DeleteKab Maros Mas. 100 meter dari jalan poros Makassar Pangkep
Deletelihat profil lengkapku di about kontak ada di bawah fotter
Saya hadir dengan membawa komentar yang berkualitas sekaligus basa-basi yang penuh intrik.
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteya itulah yang dicari konten yang bisa memuaskan pembaca blog kita
ReplyDeletetulisan di blog saya dong mas semuanya berkualitas. he..he..
ReplyDeleteSingkat tepat padat
padat berisi apa padat montok 5eksi
DeleteSeperti artikel ini nih, padat jelas dan berkualitas, ehehe.
ReplyDeletesaya malah nggak merasa bikin konten berkualitas lhoo
DeleteIni tulisan kok disamakan sama jan*a yaa,, pake Montok dan seksi :)
Deletewah ternyata itu toh biar konten enak dibaca dan pembaca pun betah, terima kasih atas tips bermanfaat ini
ReplyDeleteIya Mas singkat nggak belok belok langsung mengena di hati pembaca
DeleteIyaa, paling baca artikel cuma point-poinnya saja, jika terlalu panjang smpe 2000 kata bahkan lebih, malas bngat..
ReplyDeleteIbaratnya seorang ustad yang mengajak manusia buat berbuat baik mas, coba deh, intinya yang disampaikan kan sama, mengajak pada kebaikan dan melarang pada kejelekan, tapi biasanya ngabisini durasi sampai 1 jam bahkan lebih buat menyapaikan itu....
ReplyDeletenah dalam menulis artikelpun atau karya tulis lainnyapun demikian, orang harus mengerti apa yang kita sampaikan, secara singkat padat dan jelas, itu poin utamanya, tapi khususnya di internet terutama bagi orang - orang yang punya kepentingan pada hasil pencarian, maka kita sering melihat artikel yang dibuat panjang2, hal tersebut dikarenakan tujuannya mungkin untuk menjaring kata kunci, sehingga dari artikel panjang tersebut diharapkan minimalnya ada satu atau dua kata kunci yang terjaring dan website kita bisa ikut ditampilkan akibat artikel panjang tersebut, kira2 begitu kalau yang ada dalam kepala saya.. haha, contohnya komen yang panjang ini bisa juga ikut terindex, ketimbang komen2 yang pendek.. hahah
Karena ingin atau memburu artikel panjang itu, harus basa-basi sana-sini, terlalu banyak kelokan. Sehingga pembaca bingung. Kadang malu sama portal ternama, yang kadang hanya satu paragraf.
DeleteKonten singkat padat
ReplyDeleteBanyak yang minat
Berarti blog ku yang jadul
Hanya gambar dan Judul
Namun cantiknya unggul
:D
bagus bagus bagus....
DeleteSama unggul di warna ya :)
DeleteKonten berkualitas harus ribuan kata konon katanya.
ReplyDeleteAh jika bicara soal konten kualitas, saya sendiri juga bingung.
Ukurannya darimana? dari tiga hal itu?
Bagi saya, ngeblog hanya sebagai sarana untuk belajar menulis dan sarana untuk menimba ilmu.
Kalau sudah bicara kualitas, hemmm.... terlalu ideal.
Lihat saja, orang yang dulu dibesarkan lewat blog kini sudah tidak mau ngeblog lagi. Kenapa? mungkin mereka sudah merasa lebih dan punya nilai jual tinggi. Sehingga ngeblog bukan hal mengasikan lagi.
Saya maksimal nulis kontn artikel yang menarik paling 500 kata kang, kayanya amoe lebih dari itu sulit ya.. malah jadi bertele tele.. mga bs bkin tulisan menarik ya kang
ReplyDeleteada benarnya juga
ReplyDeletebuat apa berkualitas kalau kurang memperhatian pembaca dan sebaliknya
kalau menurut saya kontent itu panjang atau pendeknya tergantung ama tema dan judulnya, seperti konten berita, saya rasa ngak begitu harus panjang, tapi kalau sejarah atau kesehatan, panjang artikel sepertinya perlu ditinjau ulang
ReplyDeletesaya juga menyukai postingan yg simple dari web, yg penting dapet info yg diperlukan
ReplyDeleteklu menurut saya sich konten yg berkualitas itu yaitu konten2 yg dibuat oleh mbak2 dan mas2 yg koment diatas. :)
ReplyDeleteSaya gak tau konten yg berkualitas itu gimana
ReplyDeletetapi bener kata mang Trik, kalo saya baca konten yg mudah saya pahami gak panjang lebar singkat jelas..itu berkualitas
kalo saya nulis mah sesuai keinginan saya aja
nulis apa yg saya bisa aja. Berkualitas atau enggak nya biarin aja
dr pada saya maksain nulis yg saya gak bisa
menurut sih emang lebih baik konten yang cocok ketimbang konten berkualitas. blog itu seperti cerminan diri sendiri sih menurutku isinya nggak boleh bohong harus jujur dari hati
ReplyDeleteyang bisa dibahas singkat, jangan dipanjang-panjangin, sebaliknya yang bisa dibahas panjang lebar detail, jangan dibikin singkat-singkat. itu sih kalo sy. :)
ReplyDelete