Wisata Unik Makam Mbah Mudzakir Sayung Kabupaten Demak

Triknews - Wisata Makam Apung Tengah Laut Mbah Mudzakir yang saat ini lagi populer di kalangan warga masyarakat kota Demak dan sekitarnya, Selain karna faktor libur akhir pekan, puluhan ribu orang terus berdatangan selama dua hari ini juga karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri.


Makam Mbah Mudzakir Sayung Kabupaten Demak.

KH Abdullah Mudzakir inilah nama yang sudah melegenda yang biasa di sebut sebut oleh masyarakat kota Wali Demak Yang berlokasi di Dusun Tambaksari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Untuk menuju Makam Mbah Mudzakir ini pengunjung harus melewati gerbang di desa Purwosari kecamatan Sayung. Selain Makam Mbah Mudzakir, ada dua obyek wisata lainnya yaitu Pantai Morosari dan juga Hutan Konservasi Mangrove di dukuh Senik. Jalan menuju makam dari desa Purwosari tidak begitu lebar sehingga mobil besar seperti bus diharapkan berhati-hati karena jalan yang masih tahap renovasi dan kanan kirinya merupakan tambak dan sungai.


Makam Mbah Mudzakir Sayung Kabupaten Demak.

Lokasi Makam Tengah Laut Mbah Mudzakir bisa ditempuh dengan jalur darat dan laut. Jika melewati darat, akses jalan yang mendekati tempat parkir mobil masih bentuk bebatuan tanah padas. Jika musim kemarau kondisi ini tidak menjadi masalah ,namun jika musim hujan pengunjung harus berhati-hati karena jalanan cukup licin, jalan penghubung berupa rankaian kayu sepanjang 200 meter dari Dusun Tambaksari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Demak.

Bila air laut rob pasang, jalan setapak menuju Makam Mbah Mudzakir tak lagi dapat dilalui karena tergenang air. Jika jalan setapak di Dusun Tambaksari juga tak bisa dilewati saat air pasang tinggi, Untuk sampai ke lokasi peziarah atau pengunjung harus naik perahu tarif hanya Rp 5.000 perorang, tetapi jika berkeliling melihat kampung Senik yang tenggelam ongkosnya tambah Rp 5.000 jadinya Rp 10.000 sekali jalan”, kata tukang Ojek,

Panorama pemandangan bibir pantai serta hembusan angin semribit juga tak boleh anda lewatkan, manfaatkan momen ini, ambil beberapa gaya photo selfie mu dengan latar belakang pinggiran pantai yang eksotis menawan dan cantik.

Admin web triknews bersama anak bungsu


Admin web triknews bersama anak sulung



Foto Mbak Inka




Dik Puji lagi galau

Baca juga : Asyiknya Mandi Pasir di Pantai Tanjung Bayang Makassar

Selanjutnya setelah Turun dari perahu peziarah berjalan lagi diatas jembatan kayu sepanjang 200 meter untuk menuju ke makam ditengah laut ini. Awalnya makam ini tidak ada atap dan tidak begitu luas . Seiring berjalannya waktu makam inipun mendapatkan rehap dari ahli waris Mbah Mudzakir yang menjadi pengelola Makam Keramat ini.


Mulanya area pemakaman menyatu dengan daratan Dusun Tambaksari, Namun sejak mulai tahun 2000 Tambaksari terkikis oleh abrasi ombak pantai ketika air laut pasang, seluruh perkampungan pun tergenang, awalnya air pasang hanya menggenangi jalan, tetapi lama-kelamaan mencapai 60 cm, kondisi itu membuat 80% keluarga di dusun itu memilih pindah. Sekitar tahun 2003, sebagian besar rumah rumah kayu mereka cabut untuk pindah ke Desa Purwosari.

Namun penulis mendapat kabar bahwa lima keluarga yang mempunyai hubungan saudara dengan Mbah Mudzakir memilih untuk bertahan karena merasa berkewajiban menjaga makam leluhurnya itu.