Waspadai Penyakit Abses Peritonsiler (Amandel )

Triknews - Mengetahui Penyakit Abses dan apa saja gejala dan penyebabnya. Apa itu Abses Peritonsiler ? Abses Peritonsil adalah peradangan yang terjadi pada amandel atau tonsil. Kondisi yang dinamakan juga dengan tonsilitis ini sebagian besar dialami oleh anak-anak. Amandel atau tonsil merupakan dua kelenjar kecil yang terdapat di dalam tenggorokan. Organ ini berfungsi sebagai pencegah infeksi, terutama pada anak-anak.


Seiring dengan perkembangan umur, sistem kekebalan tubuh mereka makin kuat dan perlahan-lahan tugas tonsil sebagai penangkal infeksi mulai tergantikan. Ketika peran tonsil sudah tidak dibutuhkan lagi, kedua kelenjar ini kemudian berangsur-angsur menyusut.

Abses peritonsil paling sering terjadi pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa muda. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit, bengkak, serta penyumbatan pada tenggorokan. Ketika tenggorokan tersumbat, aktivitas menelan, berbicara, bahkan bernapas pun akan terasa sulit dan sakit.


Abses peritonsil dapat terjadi pada umur 10-60 tahun, namun paling sering terjadi pada umur 20-40 tahun. Pada anak-anak jarang terjadi kecuali pada mereka yang menurun sistem imunnya, tapi infeksi bisa menyebabkan obstruksi jalan napas yang signifikan pada anak-anak. Infeksi ini memiliki proporsi yang sama antara laki-laki dan perempuan. Bukti menunjukkan bahwa tonsilitiskronik atau percobaan multipel penggunaan antibiotik oral untuk tonsilitis akut merupakan predisposisi pada orang untuk berkembangnya abses peritonsil.

Gejala Peritonsiler :
Terdapat gejala dan tanda tonsilitis akut, demam tinggi, otalgia, nyeri saat menelan, nyeri tenggorok, muntah, mulut berbau, suara sengau, kadang-kadang sulit membuka mulut.

Penyakit yang berhubungan dengan Abses Peritonsiler (Amandel ) Lihat selengkapnya.

Penyebab Abses Peritonsil yang Perlu Anda Waspadai

Sebagian besar abses peritonsil disebabkan oleh bakteri yang sama yang menyebabkan radang tenggorokan. Streptokokus adalah bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi pada jaringan lunak di sekitar amandel. Jaringan ini dapat terserang oleh bakteri yang menyebar dari kelenjar amandel yang terinfeksi.

Ketahui Semua Jenis Daftar Nama Penyakit dari A sampai Z lengkap

faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya abses peritonsil, yakni:

  • Infeksi pada gusi, seperti periodontitis dan radang gusi.
  • Tonsilitis (radang amandel) kronis.
  • Infeksi mononukleosis.
  • Merokok.
  • Leukemia limfositik kronis.
  • Batu atau endapan kalsium dalam amandel (tonsilloliths).

Pengobatan :
Perawatan untuk stadium awal dengan meberikan antibiotik dosis tinggi. Jika amandel bernanah maka segera dilakukan pembersihan. Penderita juga disarankan untuk berkumur dengan atiseptik untuk mencegah kuman dan bakteri.

Abses peritonsil umumnya ditangani dengan mengeluarkan nanah, melalui penyedotan menggunakan jarum (aspirasi), atau membuat sayatan kecil pada abses dengan pisau bedah sehingga nanah bisa mengalir keluar. Jika cara ini belum cukup mengatasi abses peritonsil, maka amandel pasien harus diangkat dengan prosedur tonsilektomi. Tonsilektomi berlaku untuk pasien yang kerap menderita tonsilitis atau pernah mengalami abses peritonsil sebelumnya.

Karena adanya nyeri dan kesulitan menelan, pasien akan diberikan cairan dan nutrisi melalui infus. Dokter juga akan memberikan obat penghilang rasa sakit serta antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang terjadi. Anda diwajibkan untuk menghabiskan antibiotik sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Pasalnya jika tidak dihabiskan, infeksi bisa saja muncul kembali.

Menjaga kebersihan gigi dan mulut serta tidak merokok adalah cara terbaik untuk mencegah timbulnya abses peritonsil. Jika Anda mengalami gejala-gejala abses peritonsil, segeralah ke dokter untuk memeriksakan diri agar mendapat penanganan yang intensif dan tepat, sebelum menyebabkan komplikasi yang berbahaya.

Perhatian : *Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasehat medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan medis profesional.