Mengetahui Secara Dini Tanda-tanda Penyakit Deman Berdarah (DBD)

Triknews - Awas hati-hati waspadai penyakit demam berdarah (DBD) - Penyakit Deman Berdarah akhrir-akhir ini sedang mewabah di sebagian wilayah Indonesia, ketahui secara dini tanda-tanda Deman Berdarah agar penyakit dapat segera di atasi. Apasih tanda-tandanya penyakit demam berdarah ?


Seringnya, anak yang sudah menderita DBD tidak menunjukkan gejala. Hal ini membuat DBD sulit dideteksi pada awal-awal hari setelah anak digigit nyamuk Aedes aegypti. Beberapa anak lainnya dapat menunjukkan gejala pada hari keempat sampai dua minggu setelah digigit nyamuk yang terinfeksi. Gejala ini biasanya berlangsung selama 2-7 hari.

Beberapa tanda dan gejala demam berdarah pada anak adalah:
  • Tiba-tiba anak mengalami demam tinggi mencapai 40 derajat Celcius atau lebih. Demam bisa berlangsung selama 1-7 hari dan kemudian mulai menurun.
  • Ruam atau bintik-bintik merah pada kulit
  • Nyeri pada otot, sendi, dan tulang. Nyeri ini biasanya mulai terasa setelah demam muncul.
  • Nyeri pada belakang mata
  • Pusing
  • Kelelahan. Bisa terjadi sampai setelah anak sembuh dari DBD.
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mimisan atau perdarahan ringan pada gusi
  • Kulit anak mudah memar

Setelah demam, gejala juga bisa menjadi lebih buruk, seperti:
  • Perdarahan yang lebih berat
  • Masalah pada pencernaan, seperti mual, muntah, atau nyeri di perut
  • Masalah pernapasan, seperti kesulitan bernapas


Rekomendasi penting untuk Anda ketahui : Daftar Nama Penyakit dari A sampai Z lengkap

Ketahui 3 Fase Proses Demam Berdarah

Selain mengetahui ciri-ciri nyamuk demam berdarah beserta gejala penyakitnya, Anda juga perlu tahu fase demam berdarah yang biasa dialami ketika seseorang terjangkit virus ini. Jadi, Anda bisa lebih waspada terhadap penyakit ini. Nah, apa saja fase demam berdarah itu?

Baca juga : Cara Mengenali Ciri-ciri NyamuK Deman Berdarah

1. Fase demam
Gejala yang paling khas saat terkena demam berdarah adalah demam tinggi. Karena itulah fase awal demam berdarah disebut dengan fase demam. Pada fase ini, penderita akan mengalami demam secara tiba-tiba hingga mencapai 40 derajat celcius selama 2 sampai 7 hari.

Munculnya demam tinggi pada kasus demam berdarah sering kali disertai dengan muka kemerahan, kulit memerah, nyeri seluruh tubuh, nyeri otot, dan sakit kepala. Namun, bila demam berlangsung selama lebih dari 10 hari, maka kemungkinan demam tersebut bukanlah gejala demam berdarah.

Pada beberapa kasus lainnya ditemukan gejala berupa nyeri dan infeksi tenggorokan, sakit di sekitar bola mata, anoreksia, mual dan muntah. Gejala-gejala inilah yang menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit yang mengarahkan dokter pada diagnosis demam berdarah.

Gejala-gejala demam berdarah yang dirasakan membuat penderita menjadi sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari, misalnya menjadi tidak mampu untuk pergi ke sekolah, melakukan pekerjaan kantor, dan kegiatan rutin lainnya.

Untuk mencegah hal negatif lainnya, penderita demam berdarah dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah terjadinya dehidrasi. Pasien juga harus terus dipantau karena hal ini rentan untuk memasuki fase kritis.

2. Fase kritis
Setelah melewati fase demam, pasien demam berdarah akan mengalami fase kritis. Nah, fase ini biasanya menjadi ‘pengecoh’ karena penderita merasa sembuh dan dapat melakukan aktivitas kembali. Pasalnya, fase kritis ini ditandai dengan penurunan suhu tubuh hingga 37 derajat celcius ke suhu normal.

Padahal, bila fase ini terabaikan dan tidak segera mendapatkan pengobatan, trombosit pasien akan terus menurun secara drastis dan dapat mengakibatkan perdarahan yang sering tidak disadari. Oleh sebab itu, pasien harus cepat ditangani oleh tim medis karena fase kritis ini berlangsung tidak lebih dari 24-38 jam.

Selama masa transisi dari fase demam ke fase kritis, pasien memasuki risiko tertinggi untuk mengalami kebocoran pembuluh darah. Indikasi dini kebocoran pembuluh darah tersebut dapat dilihat saat penderita demam berdarah mengalami muntah secara terus menerus, mimisan, pembesaran organ hati, atau nyeri perut yang tak tertahankan.

3. Fase penyembuhan
Bila pasien demam berdarah berhasil melewati fase kritisnya, penderita demam berdarah akan kembali merasakan demam. Namun, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Pasalnya, kondisi ini merupakan fase penyembuhan dimana trombosit akan perlahan naik dan normal kembali.

Penderita akan mengalami pengembalian cairan tubuh secara perlahan pada 48-72 jam setelahnya.

Mulai memasuki fase penyembuhan, kesehatan pasien demam berdarah akan berangsur-angsur membaik yang ditandai dengan peningkatan nafsu makan, penurunan gejala nyeri perut, dan fungsi diuretik yang membaik. Jumlah sel darah putih pasien akan kembali normal yang kemudian diikuti dengan pemulihan jumlah trombosit.

Perhatian : *Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasehat medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan medis profesional.